Pada tahun
1982 berdiri sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diberi nama Universitas
Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Pada awal berdirinya UNSIKA Kondisi kampus
masih minim dari kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, khususnya kegiatan keislaman
seperti Ta’lim/Kajian. Tiba pada satu masa (tahun 1998), hadirlah sekelompok
mahasiswa yang mempunyai perhatian yang lebih pada dunia keislaman di
lingkungan kampus. Mereka senantiasa mengadakan berbagai kegiatan keislaman
dalam rangka melakukan pembinaan kepada para Mahasiswa Unsika.
Berawal dari 3 orang mahasiswa dari
fakultas yang sama yaitu fakultas
teknik. Dimana mereka masing-masing aktif pada organisasi ekstra kampus, yaitu
PII (Pelajar Islam Indonesia). Dengan bekal pengalaman organisasi mereka
tersebut, mereka merasa perlu adanya suatu wadah resmi yang dapat menampung
semua kegiatan/aktifitas keislaman di kampus Unsika. Hal ini dirasa perlu untuk
kelancaran dan efektifitas kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan.
Setelah melakukan musyawarah kecil,
mereka sepakat untuk membentuk suatu organisasi intra kampus yang bergerak
dalam dunia keislaman. Setelah itu, perekrutan anggota pun dilakukan kepada
para mahasiswa dari fakultas-fakultas lainnya. Alhamdulillah, ternyata mereka tidak hanya bertiga dalam dunia
dakwah. Setelah dilakukan perekrutan anggota, hasilnya cukup banyak mahasiswa
yang mendukung dan tidak sedikit yang ikut bergabung. Pada saat itu terkumpul
beberapa mahasiswa dari fakultas yang berbeda-beda. Tidak lama kemudian, tepatnya
pada tanggal 20 desember 1998 dilaksanakanlah Musyawarah Anggota (MUSA) untuk
yang pertama kalinya yang bertempat di Mushola Kampus (pada saat itu belum
memiliki nama), yang sekarang disebut Masjid Al-Khoir.
Sehingga disepakati dari semua
peserta MUSA ke-I untuk membentuk wadah resmi atau organisasi intra kampus yang
diberi nama “Forum Komunikasi Dakwah Kampus” yang disingkat FKDK. Terpilihlah
salah seorang dari mereka sebagai Ketua Umum FKDK periode pertama (1998-1999),
yaitu saudara Marano dari Fakultas Teknik yang dilantik pada tanggal 2 Ramadhan
1419 H dengan Surat Keputusan (SK) dari Purek III Unsika yakni Bapak Syahroni
Ma’sum, M.M. MBA. Yang dihadiri oleh seluruh elemen Universitas. Elemen itu
terdiri dari BEMU, BLMU, UKM, BEM Fakultas dan BLM Fakultas.
Pada MUSA ke II terpilihlah saudara
Ediyanto dari Fakultas Teknik sebagai ketua umum untuk melanjutkan tongkat
estafet dakwah. Pada saat menjalankan amanahnya saudara Ediyanto tidak bisa
meneruskan selama satu periode penuh dikarenakan berkahirnya beliau secara
akademis di Unsika. Mungkin hal itu pulalah yang menjadi alasan mengapa Sdr.
Ediyanto tidak bisa meneruskan amanah selama satu periode penuh. Selanjutnya
kepemimpinan dilanjutkan oleh wakilnya yaitu saudara Dahli Kustiaman dari
Fakultas Teknik juga. Selama menjalankan amanah nya saudara Dahli dibantu oleh
sekretaris setia nya yaitu saudara Dahlan (Fakultas teknik).
Pada
periode kedua keadaan FKDK mengalami kevakuman yang cukup panjang hingga
periode kepengurusan bertambah menjadi 4 tahun (1999-2003). Hal ini terjadi
akibat tidak diimbangi dengan suatu follow up atau tindak lanjut yang baik.
Sehingga, Kevakuman terjadi dari segi kegiatan yang dilaksanakan maupun
rekrutmen anggota. Kondisi FKDK sangat sepi pada waktu itu, sampai-sampai pada
saat itu sekretariat FKDK akan dibongkar oleh teman mahasiswa dari UKM yang
lainnya karena dirasa sudah tidak berjalan sesuai fungsinya, Alhamdulillah..
Hal itu tidak terjadi.
Setelah
mengalami kevakuman yang cukup panjang FKDK mulai melakukan perekrutan anggota.
Diantara anggota-anggota yang ikut bergabung, terlihat Mahasiswa- mahasiswa
dari Fakultas Agama Islam menunjukan antusiasnya pada dunia dakwah. Tidak lama kemudian diselenggarakan MUSA III
yang bertempat di Villa Setu, Bekasi. Hasil dari MUSA tersebut terpilih saudara
Naman Saleh dari Fakultas Agama Islam untuk melanjutkan estafet dakwah di FKDK
pada periode ketiga (2003-2004).
Pada
awal kepengurusan periode ketiga keadaan FKDK masih vakum akibat sisa kevakuman
periode sebelumnya. Kondisi tersebut dikatakan oleh Sdr. Naman Saleh (Ketum
FKDK 2003-2004) sebagai kondisi FKDK “Mati Suri”. Hal ini dikatakan bukan tanpa
alasan, karena berkat kesungguhan dan kesabaran kepengurusan pada waktu itu,
FKDK mulai bangun dari tidur panjang. Beberapa kegiatan mulai diselenggarakan
dan perekrutan anggota pun gencar dilakukan, hasilnya banyak mahasiswa yang
berminat dan ikut bergabung menjadi anggota FKDK. Subhanallah...!!!
MUSA
IV dilaksanakan di pondok pesantren Al-Fatimiyah untuk membentuk kepengurusan
ke-4 FKDK periode 2004-2005. Pada MUSA tersebut terpilih saudara Agus Fudholi
dari Fakultas Agama Islam sebagai Ketua Umum. Masa kepengurusan periode ini
berjalan dengan baik hingga akhir masa jabatan.
Periode
kelima (2005-2006) kepemimpinan FKDK beralih kepada saudara Asep Saepul Mu’min
dari Fakultas Teknik. Pada periode ini FKDK merasa bahwa kondisi kepengurusan
yang ada setiap tahun nya selalu “Reinkarnasi”. Istilah reinkarnasi ini
dipopulerkan oleh ketua umum pada waktu itu dikarenakan kepengurusan setiap
tahunnya seperti lahir kembali. FKDK belum memiliki kesinambungan atau
keserasian konsep dakwah dari pengurus sebelumnya kepada pengurus baru.
Sehingga, setiap tahun nya FKDK hanya terkesan sebagai penyelenggara kegiatan
saja, tanpa adanya tindak lanjut yang berarti.
Pada
tanggal 9 Juli 2006 yang bertempat di Masjid kawasan industri Indotaise
Cikampek dilaksanakan MUSA VI. Terpilih Ketua Umum saudara Ruslani dari Fakultas
Teknik sebagai penerus amanah dakwah untuk kepengurusan FKDK keenam
(2006-2007).
Kepengurusan
FKDK periode 2007-2008 dipimpin oleh saudara Sulistyo dari Fakultas Hukum
setelah terpilih dalam MUSA VII. Musyawarah Anggota tersebut dilaksanakan di
gedung perkuliahan Fakultas Agama Islam (Kelas PGSD). Pada periode ini Agenda
kegiatan mulai terarah, sistem kaderisasi anggota pun mulai berjalan dengan
baik. Pada tahun ini pula para pengurus pada saat itu dengan berani membuat
acara yang cukup besar yaitu Perlombaan Islami Antar Pelajar (PIJAR 1th). PIJAR
menjadi agenda wajib tiap tahunnya yang bertahan hingga saat ini .
MUSA
VIII dilaksanakan di Aula Unsika pada tanggal 18-19 Juli 2008 untuk mencari
pemegang estafet dakwah FKDK selanjutnya. Akhirnya terpilih saudara Robi
Sonjaya dari Fakultas Teknik untuk memegang amanah Ketua Umum periode
2008-2009. Di bawah kepemimpinan Robi Sonjaya FKDK mulai fokus terhadap
pentingnya sebuah pembinaan dengan menjadikan Mentoring sebagai program wajib
untuk pengurus maupun anggota. Departemen UsMan (Usaha Muslim Mandiri) dibentuk
sebagai bagian dari kegiatan perkonomian yang di bentuk oleh FKDK.
Pada
tanggal 11-12 Juli 2009 dilaksanakan MUSA IX yang bertempat di ruang perkuliahan
Fakultas Agama Islam. Berdasarkan hasil MUSA IX terpilih saudara Triyono dari
Fakultas Teknik jurusan Teknik Industri 2007 sebagai Ketua Umum FKDK Unsika
masa jihad 2009-2010. Terjadi perubahan total dan mendasar di AD/ART FKDK
Unsika dari hasil MUSA IX. Sehingga, berpengaruh pula dalam gerak dan langkah
dakwah FKDK. Pada masa ini periode kepengurusan dirubah menjadi masa jihad
dengan harapan semua aktifitas yang
dilakukan semata-mata merupakan ibadah kepada Allah. Dan kata MUSA (Musyawarah
Anggota) diganti menjadi MUKTAMAR FKDK.
MUKTAMAR
FKDK X di laksanakan pada tanggal 3- 4 Juli 2010 di ruang B3 Fakultas Ekonomi.
Sistem pemilihan ketua pun berubah yang sebelumnya pada saat Muktamar belum ada
Calon Ketua. Namun, kali ini dengan melakukan penjaringan Calon Ketua Umum yang
nanti nya akan dipilih pada saat Muktamar FKDK.
Terdapat tiga orang Calon Ketua Umum, dan terpilih satu orang untuk
melanjutkan estafet dakwah yaitu saudara Yusup Sobari dari Fakultas Teknik
jurusan teknik Industri 2008. FKDK X dibawah kepemimpinan sdr. Yusup Sobari
mengusung jargon “Lebih Dekat, Lebih Bersahabat” dengan harapan FKDK lebih bisa
diterima oleh Mahasiswa dengan berbagai karakteristiknya. Ukhuwah antar sesama
pengurus maupun anggota pun digiatkan agar rasa kebersamaan dalam meniti jalan
dakwah lebih terasa.
Akhirnya
pada tanggal 9-10 Juli 2011 digelar MUKTAMAR FKDK XI diruang B3 Fakultas
Ekonomi dan terpilih Sdr. Nusirdiansyah sebagai Ketua Umum. Dengan mengusung
jargon “Makin Dekat, Makin Bersahabat dan Bersatu” Semoga Kepengurusan FKDK XI yang sedang
berjalan saat ini bisa lebih baik lagi dari kepengurusan sebelumnya. Amiin..
mantap kang yusup.. salam zakaria FAI 2009
BalasHapusSy selaku mantan ketum priode 2005-2006 merasa bangga dan bersykur alhamdulillah FKDK sampe skrg msh eksis, terimakasih utk semuanya
BalasHapus